Tag: Opini
-
Mengenang September Hitam
Tak terasa, tahun 2025 sudah memasuki bulan ke sembilan, yakni bulan September. Bulan yang dalam sejarah 80 tahun kemerdekaan Indonesia, dipenuhi oleh tragedi dan rentetan kasus pelanggaran atas hak asasi manusia (HAM) oleh negara kepada rakyatnya. Bulan yang menjadi saksi betapa kejam dan kejinya negara terhadap orang-orang yang memperjuangkan hak-haknya secara aktif dan kritis namun…
-
Oleh-oleh Gelar untuk Sahabat
Pemberian tanda kehormatan kepada 141 tokoh nasional oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 Agustus 2025 menuai sejumlah polemik dan kritik. Lantaran, pemberian tanda kehormatan kepada 141 tokoh nasional tersebut dinilai tak senonoh dan salah tempat mengetahui bahwa sejumlah nama penerima termasuk dalam kalangan pejabat pembantu Presiden hingga kalangan pengusaha…
-
Kemerdekaan Milik Penguasa: Kesejahteraan Masih Jadi Mimpi Rakyat
Delapan puluh tahun sudah sejak proklamasi 17 Agustus 1945 dikumandangkan. Bendera Merah Putih berkibar, rakyat bersorak dengan penuh suka cita. Namun, setelah delapan dekade merdeka, pertanyaan mendasar tetap menghantui: apakah bangsa ini benar-benar merdeka? Secara harfiah, merdeka berarti bebas dari belenggu dan penderitaan, bebas dari penindasan, bebas dari segala bentuk penjajahan. Tetapi, jika rakyat masih…
-
Sejarah Dalam Bayang-Bayang Kekuasaan: Representasi Void Century One Piece
Sejarah sering kali dibentuk, dikendalikan, bahkan dihapus oleh mereka yang memegang kekuasaan. Tujuannya demi mempertahankan legitimasi kekuasaan, sehingga tidak jarang melakukan rekayasa narasi sejarah yang menguntungkan, sembari mengubur bagian-bagian yang dianggap berbahaya atau tidak sesuai dengan citra kekuasaan yang ingin dibangun. Fenomena tersebut bahkan tercermin dalam cerita fiksi Manga/anime One Piece. Dalam cerita One Piece…
-
Tirani Ospek Warisan Jepang: Kebersamaan, Ketegasan atau Budaya Otoritarian?
Penulis : Bima Ospek Zaman Jepang. Sumber : Kompasiana. Regulasi potongan rambut yang diatur sedemikian rupa dalam ospek sesungguhnya adalah simbol kekuasaan semu yang menihilkan kebebasan berekspresi. Ketika panjang rambut diukur bak standar barang di pabrik, mahasiswa baru diposisikan sebagai objek, bukan subjek. Padahal, potongan rambut seharusnya menjadi pilihan persona bukan pelengkap sakral dari ritual…
-
Ketika Penguasa Menginjak Konstitusi
Penulis : Afizah Nur Afkarina Beberapa waktu lalu, seorang Menteri Kebudayaan Republik Indonesia yakni Fadli Zon menyatakan bahwa peristiwa pemerkosaan massal terhadap perempuan Tionghoa dalam kerusuhan 1998 hanyalah sebuah rumor belaka. Pernyataan itu bukan saja menyakitkan, tapi juga merupakan bentuk pengingkaran terhadap fakta sejarah yang telah diteliti, didokumentasikan, dan disuarakan oleh banyak elemen masyarakat. Laporan…