Categories Diskusi Feminisme Opini

Kartini telah Hidup Kembali

Penulis : Novita Fitriani

Ragu-ragu kaki menapak jejak

Angkara murka pada wanita bergejolak

Dahaga akan kemolekan karya_Nya melalak

Erupsi gunung nafsu dari jejaka yang tergelak

Naas, puan lahir di negeri yang galak

Anugerah dari_Nya bagai bencana “Jangan bermimpi wanital”, keadilan hanya rencana

Enyahkan talentanya, “Ke dapur juga ujungnya!” Nanda jangan banyak pinta, “Kau bukanlah primadona!”

Gagasanmu hanya tumpukan kata, “Buanglah! Tidak berguna”

Kadang hati terisak dalam tangis

Akibat takut pada mereka yang bengis

Rakus pada singgasana, sampai hati jadi anarkis

Tidak kah kau dengar jeritan hati kami?

Ingatan akan kesetaraan seolah melambung dari bumi

Nada-nada keadilan semakin jauh dan tiada menepi

Inikah sulitnya hidup di atas tanah patriarki?

Hari ini hari emansipasi

Angan akan bahagia berseru dari sudut negeri Buang keraguan, bangkitkan energi

Indahnya pelangi akan segera menghampiri

Seruan kebangkitan telah mengudara di sana dan di sini

Gembira hari ini, karena Kartini telah hidup kembali

Enggan berlabuh pada masa lalu yang berputar pada anomali

Lupakan pahitnya kesengsaraan, kita hebat tanpa harus diwakili

Andil dalam pergerakan, bergerak dalam karier yang mandiri

Pandai mendidik generasi, pandai pula mengurus suami

Tidak kah kau dengar keluh kesah kami?

Engkau jatuhkan harga diri kami, dan kau buang bak mawar mati

Runtuhkan tembok semangat kami, seolah dunia milikmu sendiri

Berlarilah puan, ke puncak angan dan asa

Impianmu capailah, bukan hanya kata, bukan sebatas wacana

Temukan keberanian, genggamlah harta, capai senyum suka cita

Latih mereka yang kau lahirkan

Ambil setiap kesempatan, buang semua ketakutan

Hari ini hari emansipasi

Tidak kah kau sadar gelora kejayaan?

Erupsi kemenangan atas bongkahan kegundahan

Reinkarnasi dari atma yang jatuh dalam kebinasaan

Aku temukan srikandi dalam diri warisan Kartini

Naluri akan perjuangan mempertahankan warisan bumi pertiwi

Gembira hari ini, karena Kartini telah hidup kembali

About The Author

Komunitas diskusi, kajian, riset hukum dan politik.

More From Author

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *