Categories Opini

Demi Anakku dan Hidupnya

Tuhan menciptakan setiap manusia dengan inci kebahagiaannya masing-masing, Dia berkati setiap manusia tanpa beda sama sekali. Lantas, apakah para orang tua yang berjuang demi hidup mereka dan anaknya dengan bekerja dari pagi hingga pagi, tanpa libur, dengan upah di bawah cukup itu juga termasuk garis Tuhan? Bukankah negara bertanggung jawab atas fakir miskin?

“Tumbuh lebih baik cari panggilanmu, jadi lebih baik dibanding diriku.” -.Feast (Nina)

Kira-kira seperti itulah penggalan lagu bertajuk Nina milik .Feast, penggalan ini adalah pengharapan segelintir orang tua yang sedang melawan dunia demi kehidupan buah hati yang lebih baik. Tuhan berikan setiap rezeki orang-orang dengan takaran masing-masing. Entah lowongan pekerjaan yang semakin sulit didapatkan, syarat masuk kerja yang kian rumit dan tak masuk akal atau ini memang garis Tuhan. Sayangnya, tidak semua orang tua hebat memiliki rezeki yang cukup.

Garis kemiskinan akan selalu ada jika para penguasa kursi negara kita tak juga berbenah diri, jutaan orang tua akan terus menangis dalam diam dengan harapan tak pergi lebih dahulu agar dapat mencukupkan hidup anak mereka. Kita sering kali bergumul kesal karena banyak pengemis, pemulung di jalanan tapi kita sangat jarang mempertanyakan ke mana janji pemerintah untuk memperdayakan mereka seperti yang terkandung dalam pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

“Maaf atas perjalanan yang tidak sempurna. Namun, percayalah untukmu kujual dunia.” -.Feast (Nina)

Sebuah pesan singkat yang menggambarkan setiap orang tua dengan penuh perjuangan, ucap mereka “Demi anak.” Bagi orang tua hebat di luar sana, anak mereka adalah dunia yang harus mereka penuhi kebutuhannya. Segala hal dilakukan demi anak mereka mendapatkan hidup yang lebih layak, pendidikan lebih tinggi, karir lebih mentereng.

Tak apa jika ayah dan ibu harus bermandikan keringat hingga baju terkoyak, terbakar matahari dan tidur jika memiliki waktu, asal anak mereka memiliki hidup yang lebih baik daripada hidup mereka.

(Ilustrasi: Pinterest, apresiasi setinggi-tingginya saya berikan untuk para seniman di dunia ini.)

About The Author

More From Author

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *